faktabuaya.blogspot.com, Bandung - Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung kembali kedatangan anak kembar siam. Kali ini pasien tersebut berasal dari rujukan Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang, bernama Devina dan Devani yang berusia dua tahun tiga bulan. Kedua anak tersebut mengalami dempet pada tulang pinggul.

Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung Nucky Nursjamsi mengatakan, anak kembar siam itu datang bersama orang tuanya dua hari lalu. “Ini cukup kompleks terjadi penyatuan di daerah bawah pinggul,” katanya, Rabu, 26 Oktober 2016.

Selain itu, kedua kaki anak kembar tersebut ada yang terpisah dan menyatu serta hanya mempunyai satu lubang anus. “ Sekarang dirawat untuk pemeriksaan tambahan untuk melihat kondisi secara detil,” ujarnya. Pemeriksaan diantaranya pada tulang pinggul, sistem pembuangan air kecil dan besarnya.

Menurut Nucky, saat ini belum diketahui apakah bayi kembar siam yang terbaru ini dapat dipisahkan atau tidak. Jawaban pastinya menunggu hasil pemeriksaan tim dokter dalam beberapa hari ke depan. “Kondisi bayi sehat dan tumbuh dengan baik,” ujarnya. Orang tua bayi berharap anak mereka dapat dipisahkan oleh tim dokter.

Sebelumnya, pada 27 September lalu, tim dokter RSHS Bandung melakukan operasi pemisahan bayi kembar asal Ciamis. Seorang bayi meninggal dunia pascaoperasi pemisahan, Jumat, 7 Oktober 2016, pukul 06.10 WIB.

Bayi bernama Gisya Bizanti Ramadani yang baru berusia 96 hari itu meninggal karena kegagalan fungsi multiorgan. “Mulai ginjal, susunan syaraf pusat, respirasi, hingga jantungnya tidak berfungsi dengan baik,” kata anggota tim dokter pemisahan bayi kembar dempet tersebut, Rully Sitanggang, Jumat, 7 Oktober 2016.

Adapun bayi kembarannya, Gesya Ummaya Ramadani, menurut tim dokter, dalam kondisi baik. Nucky mengatakan, bayi tersebut dalam waktu segera bisa dipulangkan untuk diasuh orang tuanya.

ANWAR SISWADI