Nasional, Jakarta - Organisasi Kemasyarakatan pendukung Presiden Joko Widodo, Projo, mendukung gagasan pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka menganggap dialog dan komunikasi seperti itu sebagai hal positif.

"Kami mendukung setiap upaya yang dilakukan siapapun untuk persatuan nasional dan kemajuan bangsa," kata Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad 20 November 2016.

Menurut Budi, di tengah kondisi bangsa yang sangat dinamis akhir-akhir ini, dialog konstruktif dan suasana yang kondusif diperlukan. Terlebih tantangan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN memerlukan penyatuan seluruh elemen, dan komponen bangsa untuk bersatu serta bekerja bersama. "Jangan sampai kita dihempas di era kompetisi yang ketat, karena lengah dan tercerai berai."

Baca:Serukan Perdamaian, Kapolri Ikut Tablig Akbar di Kwitang

Budi menambahkan kalau pun nantinya pertemuan itu akan disangkut pautkan dengan Pilkada DKI 2017, dia menganggap Pilkada DKI ataupun di daerah lain merupakan pesta demokrasi masyarakat. Dia melihat Pilkada bukanlah suatu Zero Sum Game. "Setelah Pilkada usai ya bersatu lagi."

Budi percaya Presiden Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, dan sejumlah tokoh bangsa lain sangat merindukan persatuan Indonesia. "Kami percaya mereka mencintai Indonesia di atas kepentingan pribadi, kelompok, sesaat, dan jangka pendek."

Budi menuturkan kalau Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, merupakan warisan berharga pendiri bangsa, yang harus dijaga. "Jaga bersama dan ini tugas mulia dan wajib kita emban sebagai warga bangsa," ujar dia.

Baca: Puteri Sukarno Ini Tuding Jokowi Aktor Politik Demo 4/11

DIKO OKTARA