faktabuaya.blogspot.com, Jakarta - Josep Guardiola seperti kehilangan sihirnya di Manchester City. Hasil seri 1-1 atas Southampton, Ahad malam, menjadi kegagalan menang kelima yang diderita City di berbagai kompetisi.

City kini masih memuncaki klasemen Liga Inggris dengan nilai 20 dari 9 laga, sama dengan Arsenal di peringkat kedua, Meski begitu sorotan tajam tetap tertuju pada pelatih asal Spanyol itu, terkait rentetan hasil buruk itu. Maklum, kegagalan menang dalam lima laga beruntun menjadi torehan terburuk kedua bagi Guardiola sepanjang kariernya, setelah pada 2009 saat masih di Barcelona.

Apa yang terjadi dengan City, terutama karena pada 10 laga pertama mereka mampu terus meraih kemenangan? Para komentator menyebut lini belakang yang buruk jadi masalah tim ini. Cluadio Bravo melakukan blunder dan mendapat kartu merah saat City dikalahkan Barcelona di ajang Liga Champions, minggu lalu.

Lalu, saat melawan Southampton John Stones juga melakukan umpan ke kiper (back pass) yang buruk sehingga bisa direbut Nathan Redmond yang mencetak gol. City beruntung karena Kelechi Iheanacho akhirnya bisa menyamakan kedudukan dengan golnya.

Namun, Guardiola menegaskan kelemahan timnya bukan soal kesalahan perorangan. "Lebih pada soal tim dan bagaimana mereka berreaksi," kata dia. "Hari ini dengan John, Rabu lalu dengan Claudio, itu bukanlah alasan. Melawan Everton kami gagal memanfaatkan dua penalti dan kami bermain bagus tapi gagal menang."

Mantan pelatih Bayern Muenchen ini menegaskan, apa yang dialami timnya adalah hal lumrah dalam sepak bola. "Saya pernah menjadi pemain dan hal seperti ini bisa terjadi. Anda mampu menang 10 kali beruntun dan setelah itu bisa gagal menang dalam lima pertndingan," kata dia. "Anda harus menerima itu. Saya hanya harus menemukan alasannya."

City berikut akan menghadapi Manchester United pada pertandingan Piala Liga, pada Rabu, lalu melawan West Brom di Liga Inggris, Sabtu mendatang.

MIRROR | DAILY MAIL | NS